Puisi @trilokon

Sebagian puisi di blog ini telah diposting di Kompasiana
  • Pengurbanan

    Ada tangis di setiap gerimis/Ada duka di setiap hujan/Ada rindu di setiap angin/Ada gundah di setiap mendung Lalu?

  • Setetes Embun

    Apa yang kau sebut rindu/ternyata hanya butiran embun/yang menempel di daun ilalang/di pagi hari.

  • Di Antara Dermaga dan Perahu

    Dermaga itu/untuk melabuhkan hari esok/dari cumbuan senja/bersama desahnya angin laut/yang hangat..

  • Jejak Kita

    Aku membutuhkan sepimu/Untuk memburu jejak kehidupanku/Yang pernah kutinggal di danau berwarna.

  • Jubah Hitam

    Tiba-tiba aku ingin melepas jubah buatanmu/Yang kau berikan saat aku wisuda sarjana/Ya, jubah hitam tanda kebanggaan kita.

Setetes Embun



Apa yang kau sebut rindu
ternyata hanya butiran embun
yang menempel di daun ilalang
di pagi hari.

Apa yang kau sebut cinta
ternyata seperti butiran embun
yang hilang dari daun ilalang
oleh sinar mentari dan tergoyang oleh angin.

Lalu masihkah kau merindu?
Sebelum cintamu hilang dibawa angin?

Desember 2015

Share:

Recent

Popular Posts

Blog Archive

Terbaru