Puisi @trilokon

Sebagian puisi di blog ini telah diposting di Kompasiana

Dermaga


untuk pergi ke dermaga itu
aku harus turun dari lereng gunung
menyibak hutan rindu bertahun-tahun
melepas hangatnya baju pemberianmu

dermaga itu ada di laut utara
sedangkan pondok rumahku ada di gunung
lelah perjalanan sudah biasa
seperti lelahnya napas udara ini

setibanya di dermaga itu
seperti katamu, duduklah diujungnya
kaki menggelantung bak perahu terapung-apung
sejenak aku menatap wajah lautmu yang muram

segumpal rindu pernah kau jatuhkan dari dermaga ini
itu lama ketika muka ranummu menggodaku
meski sudah lama namun asaku selalu lekat di ujung pancing
bulan dan malam menjadi sahabat selalu senyum

inilah dermaga perahuku.

(2011)
Share:

No comments:

Post a Comment

Recent

Popular Posts

Blog Archive

Terbaru